Senin, 18 Desember 2017

Insomnia




NSOMNIA

Pada kalangan mahasiswa, tentu tidak asing dengan yang namanya Insomnia. Insomnia merupakan gangguan tidur yang mungkin dialami oleh sebagian besar mahasiswa dan bahkan manusia lain terutama orang lanjut usia dan dapat disebabkan oleh pengaruh obat. Seseorang dikatakan insomnia apabila terdapat satu atau lebih keluhan yaitu ketika memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur sehingga sering terbangun dari tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit untuk tidur kembali.
Pada umumnya manusia tidur selama sepertiga dari kehidupan mereka. Bagi sebagian orang tidur merupakan suatu hal yang mudah, namun bagi sebagian lainnya tidur merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan. Kondisi sulit tidur saat ini disebut Insomnia.
Berdasarkan jurnal, Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas dan kuantitas tidur dan merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur. Di Indonesia, penelitian Insomnia di RS Ciptomangunkusumo mendapatkan hasil 10% penduduk Indonesia menderita insomnia dan 15% diantaranya adalah insomnia kronik. Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi kejadian insomnia yaitu :
Jenis kelamin perempuan
Usia
Status perkawinan
Pendapatan
Tingkat Pendidikan
Sebuah studi metaanalisis dari 29 studi mengenai insomnia mendapatkan wanita 41% lebih berisiko mengalami insomnia disbanding laki-laki. Pada studi yang dilakukan oleh  National Sleep Foundation mendapatkan 57% wanita mengalami insomnia paling tidak beberapa malam dalam seminggu.
Kondisi fisik dan mental tertentu juga berpengaruh terhadap kejadian insomnia. Data yang didapatkan dari Camnadian Community Health Survey (CCHS) melaporkan lebih dari 20% penderita asma, arthritis/reumatik, masalah pada punggung ataun diabetes dilaporkan mengalami insomnia. Selain pada pasien dengan penyakit fisik, insomnia juga ditemukan pada 80% individu dengan diagnosis depresi dan 90% pada individu dengan ansietass.
Dampak buruk insomnia bagi kesehatan :
Beresiko kematian
Insomnia dapat meningkatkan 2 kali lipat resiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
Obesitas
Kurang tidur berhubungan dengan rasa lapar sehingga keinginan untuk makan meningkat terutama untuk makan makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat.
Mempengaruhi kesehatan kulit
Kondisi kurang tidur yang kronis biasanya dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus wajah danm lingakaran hitam di bawah mata karena tubuh melepaskan hormon stress (kortisol) berlebih.
Sulit berkonsentrasi
Hal ini disebabkan oleh kurangnya waktu tidur pada malam hari berfungsi untuk menguatkan memori dalam pikiran, sehingga bila kurang tidur maka apa yang dipelajari dan dialami seharian dapat hilang dari memori.

Tips untuk mengatasi insomnia :
Berolahraga secara teratur.
Beberapa penelitian menyebutkan berolahraga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Bisa dilakukan dengan olahraga seperti lari pagi, bersepeda atau berenang. Dengan berolahraga, kesehatan menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan baik.

Kurangi mengonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda terjaga seperti teh, kopi, alkohol dan rokok
Minuman ini akan menyebabkan anda terjaga yang tentu saja tidak anda perlukan bila ingin tidur. Sebaiknya, akan menjadi baik apabila anda biasakan menkonsumsi susu sebelum tidur, utamanya susu yang banyak mengandung zat besi.
Relaksasi
Tenangkan pikiran dan buang jauh pikiran yang mengganggu. Rasa khawatir, takut, cemas atau lelah berkepanjangan menyebabkan sulit tidur karena efek psikologis. Bercerita dengan teman atau melakukan kegiatan alam dapat meringankan beban psikologis.

Tidur dan bangunlah dalam priode waktu yang teratur setiap hari
Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda yang selanjutnya. Hindari kebiasaan tidur siang. Sibukkan diri dengan memperbanyak kegiatan di siang hari.


DAFTAR PUSTAKA
Amir N, 2007. Gangguan Tidur pada Lanjut Usia. Cermin Dunia Kedokteran : Jakarta.
Berry RD, 2012. Insomnia. Fundamentals of Sleep Medicine: Philadelphia
Budiarto, 2004. Metodologi penelitian kedokteran sebuah pengantar. EGC: Jakarta.
Finan PH, 2013. The comorbidity of insomnia, chronic pain, and, depression : Dopamine as putative mechanism.
Lumbantobing SM, 2004. Gangguan Tidur. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kurang tidur, kelelahan, terlalu lama menangis, alergi, dan dehidrasi membuat bagian bawah mata muncul lingkaran hitam. Orang-orang seri...